Modif Yamaha Mio Drag
Korekan mekanik Thailand ini sudah mengusung spek baru. Seperti kruk as kerbau yang sudah punya stroke 86 mm, Dipadukan dengan piston 69 mm merek LHK. “Jadinya kapasitas silinder bisa dihitung, yaitu hanya 321 cc.
Untuk kepala silinder juga sudah menggunakan spek terbaru. Mengusung klep isap 35 mm dan buang 31 mm. Sedang spek lama klep isap 34 dan buang 30 mm, sama dengan kelas 300 cc.
Untuk suplai gas bakarnya, dirasa cukup menggunakan karburator PE 28 yang direamer abis. Lubang venturi dibabat abis sampai 34 mm. Main-jet menggunakan 135 dan pilot-jet 45.
Untuk puli depan pakai dari Yamaha Fino satu set berikut roller. Sedang puli belakang masih dipertahankan standar. Hanya kampas kopling LHK dan per CVT 2.000 rpm.
Piston Forging
Di soal pemilihan piston, juga dipilih produk yang lebih ringan namun lebih kuat. Oleh mekanik Thailand, juga sudah diseting menggunakan piston buatan LHK. Kelebihan piston ini sudah diproses dengan sistem forging. Sehingga dengan begitu, dinding liner bisa dibuat tipis namun kuat.
Melalui sistem forging juga membuat piston alias seher itu jadi lebih enteng. Juga mampu menambah tenaga jadi lebih jreng. Apalagi ring seher juga cukup kecil, sehingga ringan gesekan dan tidak banyak mengurangi tenaga motor.
Sistem forging juga memungkinkan badan piston bisa dibuat kecil. Bagian yang bersinggungan dengan dinding liner jadi sedikit. Semakin sedikit juga mengurangi gesekan dengan boring.
Desain piston mirip kepunyaan Yamaha YZF. Dimensinya yang tidak tinggi pula sudah dipadukan dengan badan piston yang tidak begitu lebar. Untuk motor drag yang harus menempuh waktu singkat, aplikasi ini dirasa sangat cocok. Apalagi piston memang tidak perlu ketahanan, karena hanya menempuh jarak 201 meter.
CC Lebih Kecil
Kapasitas silinder atau cc yang dimiliki Yamaha Mio milik Tomo Speed Shop (TSS) ini memang lebih kecil. Itu jika dibanding Mio milik Miekel Tjanjanto dari MC Racing yang juara 1.
Kalau Yamaha milik MC Racing menggunakan piston diameter 71 mm dengan volume silinder 340 cc. Sedangkan milik TSS diameter piston hanya 69 mm, dengan kapasitas silinder yang hanya 321 cc.
Perbedaan diameter silinder namun tidak di soal stroke atau langkah piston. Sama menggunakan kruk as kerbau terbaru punya stroke 86 mm.
Untuk perbedaan lain ada pada sistem pengapian terutama CDI. Kalau milik MC Racing masih mengusung CDI milik Yamaha Nouvo dengan kode 1P7. Sedangkan CDI yang dipakai di Mio TSS ini adalah milik Mio lama. Kodenya Sepco, sebelum keluar CDI Mio label Moric.
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Eat My Dust 45/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Knalpot : TSS
Pelek belakang : Comstar 1,20×17
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website
0 komentar:
Posting Komentar